Muda Balik Desa
Kolaborasi Apik Mahasiswa demi Regenerasi Hebat, Brilliant,
dan Berprestasi
Tak disangka-sangka, kami
dipertemukan untuk mengabdi kepada masyarakat sekitar Bandung tepatnya, Desa
Cibeureum, Kec. Kertasari, Kab. Bandung. Tiga jam perjalanan dari pusat Kota
Bandung. Pendakian dan jauhnya perjalanan kami jalani dengan senang hati. Rasa
kantuk dan lelahnya aktivitas serasa hilang dalam kegiatan ini. Kegiatan
Pengabdian Kepada Masyarakat yang dikoordinir oleh komunitas Indonesian Youth
Inspiration sangat bermanfaat. Tidak hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk
masyarakat sekitar terutama anak-anak SMA Muhammadiyah 6 Cibeureum.
Kami yang berasal dari
berbagai kampus, Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung,
Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Indonesia, Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati, dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial dipertemukan
dalam satu naungan untuk menginspirasi masyarakat terutama siswa SMA dan terinspirasi
dengan kegiatan yang mereka lakukan.
Panitia dan Volunteer Muda Balik Desa |
Sabtu pagi, 5 November
kami berangkat di waktu shubuh menuju Desa Cibeureum. Sesampai disana, kami
melakukan pengenalan kampus masing-masing agar mereka termotivasi untuk bisa
bergabung bersama kami menjadi mahasiswa yang dimpiankan oleh ribuan bahkan
jutaan siswa SMA pada umumnya. Kemudian tidak lupa kami melakuakn forum
kecil-kecilan untuk mewadahi mereka agar lebih termpotivasi dan tahu bagaimana
kehidupan kampus dan menjadi mahasiswa itu sendiri. Baik dari segi biaya, cara
amsuk, dan pengalaman kami berikan semuanya kepada mereka.
Saya sungguh bersyukur
atas apa yang telah saya rasakan. Bagaimana tidak? Bisa masuk kampus
Universitas Padjadjaran yang merantau jauh-jauh dari Kota Wisata Bukittinggi di
Sumatera Barat menuju tanah sunda ini. Sedangkan mereka masih kekurangan
informasi terhadap kampus-kampus yang ada terutama di Jawa Barat.
Fokus terhadaap
perkembangan regnerasi bangsa ini, membuat saya lebih bersemangat setelah bertemu
dengan mereka semua, siswa SMA Muhammadiyah 6. Selaku mahasiswa saya
berkewajiban berbagi cerita, pengalaman, dan informasi kepada regenerasi
penerus. Mereka sangat bahagia setelah bertemu kami semua dimana mereka bisa
bertanya banyak hal dan bisa menjalin komunikasi yang erat untuk kedepannya.
Setelah melakukan
pengenalan kampus dan diskusi bersama mereka kami pun kembali ke tempat
peristirahatan untuk memulai hari Minggu yang lebih kece lagi. Bertemu dengan
seorang Alumni Mahasiswa Universitas Indonesia yang kece badai dan sekarang
sedang menjalani Program Pasca Sarjana di Universiats Padjadjara. Beliau adalah
Pak Naz, guru kece yang sekaligus merupakan Guru dari Ekskul Karya Ilmiah
Remaja SMA Muhammadiyah 6. Terinspirasi dan sangat kagum terhadap beliau yang
mau mendedikasikan dirinya untuk mewakafkan dirinya menjadi Guru di daerah
sudut kota ini. Bisa membuat SMA Muhammadiyah 6 lebih maju lagi terutama
anak-anak didikannya yang kece, santun, dan brilliant. Dan kami pun menginap di
rumah beliau untuk persiapan esok harinya di hari Minggu.
“Kesenyuman anak-anak
adalah kebahagiaan tersendiri yang tidak bisa dibayar oleh berapa banyaknya
materi yang ada di dunia ini”
Inilah kata-kata yang
membuat saya merinding dalam obrolan singkat di Sabtu Malam itu. Ketika ditanya
apa alasan Bapak bisa sampai di penjuiru sudut kota ini dan mau menjadi guru
yang notabene bisa bekerja dengan gaji berlimpahan materi. Beliaupun tidak bisa
menjawabnya karena itulah CINTA yang didalamnya tidak ada alasan untuk
melakukan sesuatu hal.
Desa Lodaya Kolot |
Di hari minggu pun kami
bersiap juga di waktu shubuh untuk memulai aktiviats yang luar biasa. Dimana
kegiatan kolaborasi siswa dan mahasiswa bagaimana berbaur bersama masyarakat.
30 menit perjalanan menuju Desa Lodaya Kolot dimana kita harus mendaki lagi ke
atas. Tak disangka Desa Lodaya Kolot memiliki pemandangan yang luar biasa
dimana terdapat kebun teh dan sawah yang begitu indah. Membuat kami terpesona
melihat keindahan alam ini.
Kami mengajak siswa untuk
melakukan wawancara bersama masyarakat bagaimana pentingnya pendidikan untuk
bangsa ini. Mengingat di zaman sekarang sekolah hanya sebagai formalitas semata
dimana pada ujung-ujungnya anak-anak disuruh menikah atau menjadi penerus dari
pekerjaan ornag tuanya sekarang. Pada kegiatan wawancara ini kami memiliki
target terhadap anak-anak usia balita, ibu-ibu yang ada di rumah, dan masyarakat
lingkungan sekitar. Pada kegiatan ini, ibu-ibu yang ada di rumah menangis
dengan kegiatan yang kami lakukan ini. Terharu dengan datangnya kami ke Desa
Lodaya Kolot dimana kami bisa berbaur bersama masyarakat dan bersatu untuk
bangsa ini. Anak-anak pun merasa senang dengan kehadiran kami, bisa bermain
sekaligus belajar bersama.
Sungguh banyak inspirasi
yang kami dapatkan mulai dari Pak Naz, murid SMA Muhammadiyah 6, anak-anak Desa
Lodaya Kolot, serta masyarakat Desa Cibeureum dan Desa Lodaya Kolot.
Berakhrinya kegiatan ini
membuat kami semua tidak sanggup untuk meninggalkan tempat itu dimana amanah
sebagai mahasiswa harus dilanjutkan di kampus kami masing-masing. Terharu dan
sedih meninggalkan tempat yang sangat berkesan ini. Salah satu teman saya alias
Volunteer dalam kegiatan ini mengatakan kegiatan ini merupakan liburan yang
sangat bermanfaat di akhir pekan. Jarang sekali libruan yang bisa seperti ini.
Saya pun sepakat dengan
hal ini, berharap bisa melakukan kegiatan ini di setiap akhri pekannya.
Kolaborasi Siswa dan Mahasiswa "Muda Balik Desa" |
Muda Balik Desa merupakan
nama kegiatan ini dimana anak muda kembali ke desa untuk menginspirasi
masyrakat dan sekaligus terinspirasi juga dari masyarakat itu sendiri.
Komentar
Posting Komentar