Pergi ke Desa

Jauh dari hiruk-pikuk keramaian kota yang membuat hati tidak senang melihat kondisi yang ada. Keramaian yang memusingkan dan tidak tahu arah kemana. Kami pun pergi dari keramaian ini semua menuju SDN Patuha. Adakah yang tahu?

Melewati jalan yang berliku-liku dan penuh bebatuan. Mini bus yang kami tumpangi pun terombang ambing sana kemari. Serasa menikmati gelombang ombak yang begitu dahsyat, tetapi ini ombak daratan. Ini pengalaman yang alamiah daripada permainan yang menuju adrenalin yang ada di sekitar kita.

Lima jam perjalanan kami tempuh menuju SDN Patuha. Perjalanan yang sangat luar biasa yang pernah saya tempuh. Menikmati kebersamaan di dalam mini bus, bercerita dan bercanda gurau untuk meningkatkan keakraban menuju Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.

Kegiatan dalam pembinaan anak-anak SD ini sangat menyenangkan. Betapa tidak, melihat aura bahagia dari masyarakat itu sendiri terutama anak-anak SD yang begitu lucu dan menggemaskan. Mereka membutuhkan bimbingan kita semua. Kita hanya bisa memberikan pengalaman yang pernah dilewati semasa hidup ini hungga bisa duduk manis di bangku perkuliahan sekarang. Mereka tidak tahu apa-apa, hanya menikmati hidup yang monoton di setiap harinya.

Ini adalah kesenangan dan kesukaan saya. Senang bertemu orang baru, melihat wawasan yang baru, terlebih bertemu dengan anak-anak yang siap dibina dan dibimbing untuk menjadi regenerasi hebat, brilliant, dan berprestasi.

SDN Patuha terletak di Ciwidey. Tetapi sebenarnya lebih jauh lagi dari ciwidey itu sendiri. Menuju pelosok bagian atas. Ternyata terdapat keindahan surga dunia disana. Pemandangan yang luar biasa membuat hati bahagia dari kesibukan kampus dan kehidupan yang ada.

Lima jam disana tidak cukup bagi saya untuk bisa belajar dari kondisi kehidupan disana. Ke depan saya berharap bisa menikmati kehidupan disana. Merasakan apa yang masyarakat disana rasakan. Jauh dari kebisingan kota dan dekat keindahan alam yang natural.

Ini adalah kewajiban sebagai saya seorang mahasiswa. Tetapi bukan berarti setelah tidak menjadi mahasiswa, kewajiban itu menjadi hilang. Banyak cara yang bisa dilakukan. Semua orang mempunyai caranya tersendiri. Inilah caraku, mana caramu?

Sebaliknya ini juga menjadi cambuk bagi saya sendiri, bagaimana saya bisa menerapkan ilmu yang ada di tanah rantau ini, di kampung halaman saya sendiri. Semoga bsia terwujud kedepannya.

Pengembangan sumber daya manusia itu adalah kewajiban setiap umat. Bagaiamana dia bermanfaat bagi orang lain. Minimal satu orang dapat kita tolong dan dengan keberadaan kita membuat orang bahagia dan nyaman.

Bimbingan itu sangat diperlukan dalam hidup ini. Kaderisasi mendasar yang mulai hilang dari bangsa kita. Terlalu banyak orang hebat dan pintar, tetapi etika dasar pun terlupakan karena kurangnya bimbingan dan terlalu terpaku menikmati kesuksesan pribadi.

Terima kasih teman-teman "Pergi ke Desa", anak-anak SDN Patuha, dan masyarakat yang membuat saya bisa belajar banyak apa artinya kehidupan yang sebenarnya. Membuka mata betapa luas dan berartinya negara kita ini. Mengajarkan ketidakegoisan dalam menempuh hidup ini. Terinspirasi dan menginspirasi lingkungan sekitar.

Semoga kedepan kita bisa bekerja sama lain dan menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Komentar

  1. Menulis adalah cara terbaik mendokumentasikan momen. God job guys...��

    BalasHapus
    Balasan
    1. nuhun pisan om husni wkwk
      lanjutkan dan semangat akh brooo hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top