Mengenang menuju Perubahan Besar Prabu Bandung


Dalam waktu yang singkat, kita bersama sudah menuju ke pulau kedua di semester baru Prabu Bandung. Melangkah lebih jauh dari apa yang telah dilakukan sebelumnya. Bersiap untuk memulai perubahan besar di tahun yang baru ini. Sebelum kita memulai hal itu, mari kita kembali ke belakang sejenak mengenang apa yang telah kita lakukan agar ke depan lebih baik.

Mahasiswa yang dari awal berkuliah memulai kehidupan di daerah Jatinangor yang jauh dari kota Bandung yang begitu ramai dan penuh berkehidupan. Sedangkan Jatinangor, tempat sepi dimana mahasiswa fokus menghadapi pergulatan diskusi mahasiswa dan kosan. Menjadi peserta Rumah Kepemimpinan Regional 2 Bandung memaksa saya untuk harus pindah ke pusat kota Bandung. Menghadapi bolak-balik Jatinangor-Bandung setiap hari dalam menempuh pendidikan tingkat lanjut. Bersiap dan harus berani menghadapi segala tantangan di perjalanan demi ilmu yang begitu bermanfaat untuk saya dan lingkungan sekitar.

Bertemu dengan kampus seberang, ITB. Membuat saya menjadi belajar banyak bagaimana kehidupan kampus yang dulu saya idamkan. Tapi apa daya, saya hanya bisa menempuh di kampus Padjadjaran. Bersyukur tanpa tiada tara adalah suatu bentuk pengabdian yang luar biasa. Mengenal sosok anak ITB yang begitu rajin, tekun, dan giat yang dibentuk dari kampusnya sendiri. Mereka bisa mengatur waktu dengan baik antara organisasi, akademik, dan hal lainnya terutama bagaimana keunikan asrama kita ini.

Tetapi Unpad punya cerita yang berbeda juga. Dipaksa harus bisa kuat dalam hal antibodi, tenaga, dan kesehatan. Menghadapi organisasi kampus yang begitu apik dan rame. Waktu merupakan hal yang harus dimanajemen dengan baik sehingga kehidupan ini bisa bahagia dan begitu berkualitas.
Asrama Rumah Kepemimpinan Regional 2 Bandung, memiliki cerita tersendiri selama satu semester ke belakang. Bagaimana kita bersama dididik menjadi mahasiswa yang bukan lagi mahasiswa kalau saya bilang. Jika bisa dinamakan, kita ini adalah super mahasiswa atau mahasiswa super atau apapun lah itu. Harus tangguh dan kuat di dalam maupun di luar. Maksudnya di asrama sendiri kita punya kebermanfaatan dan di luar asrama kita juga begitu seharusnya.

Kemudian menjadi sekelompok orang yang dikatakan sangat produktif dan menjadi “organisasi rohis” di kata orang. Bagaimana amalan yaumi menjadi harus kuat dan menjadi pengikut Rasulullah yang semestinya. Tidur ketika orang-orang pada umumnya sudah tidur dan bangun dikala orang-orang belum bangun. Sangat luar biasa program ini. Bersyukur tanpa tiada tara atas rahmat yang diberikan oleh-Nya untuk kita bersama. Alhamdulillah.

Kedekatan kita bersama, 34 orang begitu sangat dekat. DI setiap waktu makan bersama, shalat berjamaah bersama, tidur bersama, dan belajat bersama. Suatu wadah yang sangat bagus untuk memulai berkehidupan demi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat. Semoga kita bersama tetap istiqamah.

Menjadi sosok manusia yang stabil dan seimbang dalam hal prestasi, organisasi, akademik, keimanan, kesehatan, dan kebugaran. Menjalaninya dengan ikhlas dan tulus yang diawali dengan niat baik semata-mata hanya mengharapkan ridho-Nya semata.

Mendapatkan ilmu pengetahuan yang luar baisa dalam diskusi yang kita lakukan bersama tokoh-tokoh yang luar biasa di segala bidang seperti Ustad Musholli dalam hal Keislaman, Bang Bachtiar dalam hal kepemimpinan, Bang Dalu dalam hal keasramaan, dunia kampus, dan bermasyarakat, Bang Fadjrin dalam hal bisnis, Abu Takeru dalam hal akhlak, Kang Darmadi dalam hal passion dan branding person serta banyak lagi tokoh-tokoh yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Sungguh nikmat yang luar baisa di Rumah Kepemimpinan ini. Sehingga kita juga bisa bertemu kawan-kawan satu visi se nasional yang terbagi atas 8 regional. Menghadapi karakter mereka yang berbeda-beda. Membuat saya belajat banyak dan intropeksi bahwa saya belum ada apa-apanya dibanding teman-teman Prabu Bandung maupun Nasional.

Eksekutif Regional yang tidak kalah pentingnya dalam membina kami bersama yang tingkah lakunya sangat beragam. Bagaimana melihat kesabaran mereka dalam menghadapi dan membina kami bersama. Hatur nuhun Kang Thofa, semoga sukses di luar sana dan Kang Rio yang merupakan air segar yang siap berkontribusi penuih menjadi Manager Rumah Kepemimpinan Regional 2 Bandung. Supervisor kami yang luar baisa, Kang Septiar, sungguh perjuanganmu tak ada tandingannya. Mewakafkan diri untuk membina, mengontrol, dan mengawasi kami bersama agar tetap dalam lingkaran yang membuat kami menjadi manusia ideal dan sukses kelak. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah dilakukan Eksekutif Regional kita ini.


Prabu Bandung, marilah kita rapatkan shaf kita untuk memulai perjalanan besar. Jangan pernah menyerah dan mengenuh kawan. Lantang Berkarya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa