#SharingAlumni

“Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan?”
Penggalan arti dari salah satu ayat suci Al-Quran ini selalu menghampiri hidupku. Kita harus sadar dengan segala apa yang telah kita alami dan rasakan. Begitu banyak nikmat yang begitu datang kepada kita. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Bangun tidur merupakan nikmat terindah. Masih bisa bernafas di waktu shubuh yang begitu indah dan merasakan banyak manfaat. Dan sekarang nikmat-Nya pun datang.
Selasa, 30 Agustus 2016, kami pun dikunjungi oleh dua orang alumni Rumah Kepemimpinan yang mau berbagi ilmunya secara sukarela kepada kami bersama. Beliau adalah CEO Ramesia.com dan Direktur PT. Lentera Mitra Strategis. Bisa berdiskusi dengan dua sosok yang sukses merintis usaha dan bisnisnya merupakan nikmat terindah.
Foto Bersama Peserta 
Rumah Kepemimpinan Regional 2 Bandung 
dengan
Kang Gesa dan Mas Lingga
Gesa Falugon, pemuda lulusan Teknik Material ITB merupakan Alumni Rumah Kepemimpinan Regional 2 Bandung Angkatan 4. Latar belakang keluarga merupakan motivasi terbesar bagi beliau untuk bisa masuk salah satu kampus terfavorit di Bandung ini. Ia ingin keluar sebagai alumni yang bersiap menjadi pemimpin yang berintegritas dan akseptabel. Banyak proses yang telah beliau lakukan dan rasakan di “saung indah” yang saya sebut. Mulai dari kesusahpayahan hingga keberhasilan. Integritas dan nama baik merupakan prinsip yang harus selalu dijaga dimanapun beliau berada. Karena dua hal itu adalah kunci utama untuk berkehidupan. Ketika dua hal itu tidak diterapkan, maka hancurlah kehidupan. Sikap integritas merupakan sikap jujur dan keterpercayaan orang terhadap kita. Apa yang selalu kita ucapkan dan perbuat akan dinilai oleh orang banyak. Maka jagalah itu. Kemudian nama baik harus dijaga dengan semaksimal mungkin. Jangan sampai nama baik kita tergores dengan kejadian yang ada. Ini semua akan terasa sangat sulit ketika kita melewati masa-masa mahasiswa dan bersiap berlayar di dunia kerja. Pasca kampus menjadi tantangan terbesar dalam mempertahankan nama baik dan integritas yang ada.
Pria lulusan SMA N 1 Depok ini memulai Ramesia.com dari hal-hal sederhana. Seperti mesin-msin kulkas, televisi, dan alat-alat elektornik lainnya. Sehingga bisa sukses dan cemerlang hingga sekarang. Sekarang kang Gesa merupakan komisaris dari Ramesia.com bukan lagi diamanahi sebagai CEO nya.Mulai meningkat dari level sebelumnya. Aktivis organisasi Institut Teknologi Bandung ini memiliki jam terbang yang luar biasa dalam hal bisnis. Proyek beliau pun berada dimana-mana, seperti bisnis properti di Bandung, koperasi di Kalimantan, dan bisnis lain di Palembang dan Malang.
Lanjut ke tokoh yang kedua, M. Lingga Nashiruddin, pemuda lulusan Universitas Indonesia merupakan Alumni Rumah Kepemimpinan Regional 1 Jakarta Angkatan 4. Orang tua menjadi dorongan terbesar bagi beliau. Terutama doa restu Ibu sangat penting bagi hidupnya. Ketika aktivitas yang kita lakukan direstui, insyaallah semuanya akan berjalan dengan lancar karena ridho Allah SWT berada di tangan orang tua. Beliau pernah merasakan betapa orang tua nya tidak merestui apa yang beliau kerjakan. Di saat mulai berbisnis hewan ternak. Bangkrut dan hancur pun dirasakan beliau. Merasa terpuruk dengan kondiis yang ada. Saat itulah beliau merasakan betapa indahnya restu orang tua. Komunikasi yang baik merupakan jalan keluar terindah dari segalanya. Kita harus menceritakan segalanya dan memutuskannya dengan matang dan kepala dingin bersama orang tua dan keluarga.
Lentera Mitra Staretegis merupakan perusahaan yang bergerak di bidang aset properti. Sekarang beliar menjadi Direktur perusahaan ini. Sempat bekerja di perhotelan, swasta, pemerintahan, dan sekarang berjibaku di Lentera Mitra Strategis. Pengalaman beliau tdaik kalah mempuni.  Kematangan dan mental merupakan kunci untuk bisa menggapai mimpi-mimpi yang ada. Bagaimana kita siap dalam mengahadapi dunia pasca kampus baik dari fisik, akal, dan jiwa kita. Lalu kekuatan mental dari gangguan yang mengancam kita yang selalu menghampiri hidup kita terutama pria yaitu harta, tahta, dan wanita.
Lebih baik kita bertemu teman bisnis daripada teman menjadi bisnis. Ketika teman menjadi bisnis itu akan berbeda hasilnya. Di awal kita hanya bercanda gurau dengan teman kita, lalu kemudian menatap hal serius yang dapat menganggu pertemann kita. Kita pun juga belum tahu apakah teman kita berbakat disana atau tidak.
Pada zaman sekarang, informasi begitu bertebaran dimana-mana tentang pemuda-pemuda sukses baik dari segi bisnis, usaha, akademik, mauoun hal lainnya. Kita terlalu terpesona dnegan tokoh-tokoh yang ada. Zaman founder dan future leader sangat marak dalam hidup kita. Jadilah dirimu sendiri, tatap masa depan, pandangn lurus kedepan. Gapailah apa yang kita inginkan dan cita-citakan sesuai hati nurani.
Kapasitas, karakter, konkrit adalah kata-kata penutup dari “Sharing Alumni” yang kita lakukan pada malam itu. Kapasitas harus dikembangkan, karakter harus diperkuat, dan lakukan semuanya dengan konkrit. Pinsip 3K ini sangat berguna bagi kehidupan kita.
Terima kasih Kang Gesa dan Mas Lingga atas kunjungan ke “saung indah” kami di tanah sunda ini. Sukses selalu dalam menggapai cita-citanya. Semoga kita berjumpa lagi di lain waktu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa