Anak Tunggal

Sudah menjadi takdir Allah ketika kita dilahirkan berat badan sekian dan panjang sekian. Tidak dapat dipungkiri. Dan tentunya ibu kita sudah berusaha dengan asupan terbaik dengan bantuan sang ayah dan keluarga besar lainnya. Termasuk menjadi anak tunggal dan menjadi kebanggaan orang tua. Saya yakin orang tua tidak menginginkan hal itu. Tapi Allah tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Wallahu alam ketika ka tidak menjadi anak tunggal terlebih ketika dia tidak memiliki anak sama sekali. Kita tidak tahu apa yang terjadi. Yang pasti kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menjemput takdir-Nya. Tapi jangan terlalu dipaksakan dengan berbagai cara yang kita punya. Inilah jalan yang telah digpreskan. Semua sudab diatur oleh Allah SWT.

Kemudian tugas kita bagaimana menyikapi takdir yang telah digoreskan ini, akankah menerimanya saja? Melanjutkan perjuangan? Bersikap pasrah? Mengambil hikmah? Atau apapun itu? Ya kembali kepada diri kita masing-masing. Hidup adalah pilihan.

Anak tunggal. Tentunya setiap hal ada baik dan buruknya. Tidak ada yang tidak mungkin. Ambilah baiknya dan tinggalkan yang buruknya.

Anak tunggal, sedih rasanya tidak ada tempat bermain apalagi teman sebaya atau satu generasi di keliarga apalagi melihat kesibukan orang tua yang sangat luar biasa. Situasi dan kondisinya sangat berbeda pada keluarga masing-masing.

Anak tunggal, ketika ada yang datang membersamai kita, ya rasanya hangat dan bahagia. Ingin rasanya berada dalam zona nyaman ini. Tidak mau keluar dan tidak mau rasa ini hilang dari ingatan dan dekapan. Sulit rasanya untuk *move on* jika bisa dianalogikan.

Anak tunggal. Ya tapi itulah yang terjadi. Mau tak mau kita harus siap dengan keadaan terburuk apapun itu. Siap ditinggalkan dan siap pula meninggakan. Memang berat rasanya. Tapi harus dipikul secara bersama-sama. Tapi amak tunggal bagaimana bersamanya. Ya lika-liku proses kehodupan akan dilalui sepanjang detik yang berlalu. Itulah masa depan kita kelak apabila waktu yang kita lalui selalu mengeluh. Ya kita akan menjadi generasi pengeluh pada akhirnya. Sila ambil peran dan tentukanlah langkah hidup ini.

Hidup hanya sekali dan takkan berulang kembali serta ini pun hanya sementara dan tidak kekal abadi. Hidup yang abadi di akhirat kelak setelah melalui azab kubur yang amat pedih. Neraka atau surga siapapun kita dan bagaimana perliaku kita sebagai manusia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa