Kapan Indonesia Sejahtera?

Kejadian ini berawal sejak Juli tahun lalu ketika ada buka bersama bersama para pemimpin negeri ini yang berlokasi di Taman Sari, Kota Bandung. Yang direncanakan akan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH). Tetapi sampai sekarang belum juga selesai. Entah apa yang menjadi permasalahan. Awal tahun ini ada teman aku yang memulai untuk membuka obrolan tentang ini semua dan aku merespon dengan biasa saja. Aku pikir ini semua baik-baik saja. Lalu semalam adavteman aku lagi yang bertanya di salah satu grup media online tentang ini lagi. Lalu aku segera kroscek media sosial yang ada dengan penelusuran web. Kemudian kami langsung berniat untuk melihat dengan secara langsung ke lokasi tersebut. Melihat dengan mata kepala sendiri dan mendengarkan apa yang menjadi obrolan mereka semua.

Aku hanya ingin negeri ini sejahtera saja dan kita fokus untuk kemajuan bangsa ini bukan egois dengan kepala kita masing-masing. Semoga kedepan lebih baik lagi.

Beberapa rumah sudah hancur dan qarga sudah pindah entah kemana. Tidak ada yang tahu spesifik keberadaan mereka semua. Ini akan dijadikan rumah deret untuk tempat tinggal warga juga dengn mekanisme 5 tahun awal gartis dimana terdiri atas 6 lantai, 5 tahun berikutnya pembayaran dengan 50% dan setelah itu dengan pembayaran seutuhnya.

Wallahualam. Hanya Allah yang tahu isi hati manusia. Aku hanya bisa husnudzon dengan apa yang ada.

Dengan melihat langsung apa yang terjadi dan dibandingkan dengan media yang ada kondisinya sangat terbalik dan sangat memprihatinkan. Lenapa bisa seperti ini? Wahai media apa yang terjadi?

Sekarang tersisa kurang lebih 26 KK, 100an jiwa dan beberapa rumah. Jika mereka pindah walaupun sementara apakah ekonomi mereka tetap sejahtera? Bagaimana dengan sekolah anak-anak? Apakah ada subsidi? Atau solusi untuk itu semua.

Aku tahu semua ini baik untuk semua pihak, tapi yang ku amati adalah caranya yang kurang baik atau kurang tepat barangkali.

Kenapa ini menjadi berlarut-larut?

Aku tidak mau ada dendam di antara beberapa pihak yang terlibat.

Kondisi terakhir air dan listrik untuk diputus atau dimatikan sehingga akhirnya terpaksa warga harua pindah. Dan ketika PDAM langsung ke lokasi, pemutusan air pun tidak terjadi. Dan mereka pun menyatankan untuk lawan terus dengan situasi dan kondisi yang seperti ini.

Kenapa para pemimppin tidak terjun langsung ke lokasi yang ada?

Ini semua adalah curahan pribadiku. Sila dikorekai jika ada yang salah baik dari materi maupun dari caraku berkomunikasi. Mari kita jalan keluarnya dengan sebaik-baik mungkin.

Ayo kita langsung kesana bapak, ibu, abang, mba, kawan-kawan dan rekan-rekan semuanya untuk melihat apa yang terjadi dengan secara langsung. Aku soap menemani.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa