Kepemimpinan Subjektif

Dan setiap orang mempunyai jiwa "leadership" baik itu laki-laki maupun perempuan. Tanpa mengenal jenis kelamin, latar belakang, dan apapun itu.

Dan setiap kepemimpinan yang diperbuat dan dilakukan, terdapatlah sebuah tanggung jawab yang harus diberikan di akhir kelak. Kepada semua orang termasuk yang dipimpin dan di luar pihak tersebut.

Banyak cara yang diterapkan baik untuk anggota, kerja sama, ataupun pihak ketiga.
Sebagai pemimpin, haruslah memilih sebuah pilihan dari banyak pilihan.
Orang-orang hanya bisa memberikan saran, tanggapan, masukan, dan kritikan.
Agar kita dapat berfikir dan mencerna dengan baik
Dan sebagai pemimpin dituntut dan ditunggu oleh banyak orang apa yang bisa diputuskan menjadi sebuah keputusan yang tentunya lebih banyak maslahat daripada mudaharat untuk orang-orang sekitar dan lingkungan yang ada.

Kemudian keluarlah sebuah keputusan yang harus dipatuhi bersama oleh setiap orang termasuk anggotanya. Bersikaplah rendah hati dan berjiwa besar atas keputusan yang ada walaupun berat keputusan tersebut. Sebagai pengikut, hanya bisa legowo dan pasrah terhadap keputusan. Percayakan secara sepenuh hati dan komunikasikan dengan baik serta mari gerak bersama dengan saling bantu dan mengingatkan terutama dalam kebaikan. Lanjutkan keputusan itu secara bersama dan jadilah pengubah dan penggerak di saat menjadi pemimpin di masa depan.
Begitulah caranya.

Tetapi disini, ada yang mau diangkat sedikit
Mengenai kepemimpinan subjektif

Subjektifitas seorang pemimpin yang mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan
apakah ini otoritas atau otoriter yang biasa kita sebut dan dengar di muka bumi ini.
Disini banyak hal yang mau didiskusikan. 

Kejelian seorang pemimpin melihat celah yang begitu besar maupun kecil dalam suatu permasalahan. Kaca mata yang begitu unik dimiliki seorang pemimpin. 

Subjektif pemimpin seperti apakah yang diterapkan seorang pemimpin
Keinginan pemimpin itu sendiri?
Menolak pertimbangan pihak lain?
Pengaruh dari pihak lain?
Kontroversi yang terlahirkan?

Banyak hal yang dapat dirinci sehingga dapat diketahui pada akhirnya apa penyebab dari semua itu

Intinya selalu tanya dan kawal terus pemimpin tersebut.
Jangan biarkan lepas ikatannya dan tujuannya.

Selalulah zikrullah dan tafakkarun.
Ingat kepada Sang Maha Pencipta dan Berfikir mengharapkan ridho-Nya
Jadilah pemimpin yang bisa membawa anggotanya ke jalan-Nya

Dan pada akhir masa pemimpin itu, selalulah ingat penerus dan intropeksi diri
Seperti Rasulullah yang mau dicabut nyawanya, selalu menyebut umatnya, umatnya, umatnya, sehingga berdiskusi panjang dulu dengan Malaikat bagaimana regenerasi selanjutnya dan penerus kepemimpinan dan risalah Nabi.

Marilah kita bentuk generasi Robbi Rodhiyah
Mulai dari diri sendiri
Teman terdekat
Kelompok kecil
Kelompok Besar
Dan lingkungan sekitar

Tahapannya harus benar dan selalu bersabar menghadapi segala hal
Selalu ingat amalan yaumi diri pribadi
Dan janganlah menjadi orang yang fasik
Yang tahu akan ilmu tapi tidak mengamalkannya








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa