Zero to One

Bincang Selasar Bandung
2 Mei 2017
Institut Teknologi Bandung

Kegiatan yang luar biasa dimana bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional
Menimba ilmu yang sangat berharga dari berbagai tokoh
Tokoh yang berjuiang di masa mudanya dengan sungguh-sungguh
Mencapai masa depannya
Untuk kepentingan bangsa ini
Fokus kepada negara ini
Yang begitu berpotensi baik dalam
Sumber Daya Manusia nya
maupun
Sumber Daya Alamnya
Maka kita sebagai rakyat Indonesia harus memanfaatkan ini semua dengan sebaik mungkin

"What valuable company is nobody building?"
Inilah tema yang diangkat dan kita diskusikan secara bersama
Bagaimana melihat sebuah perusahaan berharga tidak megenal bangunan
Tidak butuh bentuk fisik yang luas dan kokoh untuk menjadikan sebuah perusahaan berharga

Itulah Start-up

Bagaimana memanafaatkan teknologi yang sangat luar biasa dan canggih ini
Menjadi smart user terhadap smart phone yang ada
Bukan smart phone lah yang bisa mendikte kita semua
Tetapi kita juga tidak mesti menjadi seorang programer
Yang tekun dalam hal "teknik" di dunia kampus
Selalu belajar dan berusaha menjadi orang yang berilmu
Semua orang bisa berperan disini

Gilang - Uda Miftah - Saya - Arifin
Bertemu dengan Uda Miftah Sabri
Yang satu kampung halaman dengan saya
CEO Selasar.com

Memimpin sebuah start-up yang memiliki ide sederhana
Dimana Selasar.com berawal hanya untuk orang yang suka menulis dan mengemukakan gagasannya
Hingga berkembang hingga saat sekarang dimana bisa menambah ilmu pengetahuan dengan secara cepat dan interaksi yang menguntungkan bagi semua pihak dimanapun kita berada
Beliau menyebut dirinya sebagai Social Scientist
Branding yang sangat menarik
Beliau banyak cerita tentang Peter Thiel
Nah inilah salah satu kaitan dari bedah buku "Zero to One" yang kita diskusikan
Peter Thiel merupakan seorang filsafat dimana Don Paypal Mafia,  Co Founder Paypal, Entrepreneur dan Venture capitalist

“Focus on business that creates something new”
Quotes yang menarik utnuk bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Jika kita ingin sukses, haruslah membuat monopoli. Di Indonesia yang telah berhasil mencapai tahap unicorn seperti: traveloka, gojek, bukalapak, dan berbagai perusahaan lainnya

Kemudian bagaimanakah tahapannya?
1. Kenapa harus Monopoli?
Merupakan investasi masa depan dan profit yang tinggi
2. Mulai dari diri sendiri
Sukses bukanlah faktor keberuntungan. Jadi kita harus meluruskan niat dan berusaha dengan keras
3. Membangun Monopoli
Meningkatan kecepatan 10x lebih baik daripada sebelumnya
4. Mempertahankan Monopoli
Membentuk efek jaringan dimana-mana, membentuk kesadaran trend, meningkatakan skala ekonomik dan fokus pada satu titik

Ada juga Seterhan Akbar
Mas Saska nama panggilannya
Founder Labtek Indie

Labtek Indie merupakan sebuah perusahaan yang ingin membuat digital product.
Bermula dari Riset Indie yang beranggotakan 4 orang
Dimulai dengan project riset kamera polaroid. “Hidup itu harus romantic”
Alumni Elektro ITb ini mengatakan Bandung seharusnya bisa menjadi silicon valley-nya Indonesia.
Ide baik itu harus sustainable.
Startup itu berbicara tentang bisnis dan value
Value adalah apapun itu yang membuat orang lain ingin mengeluarkan uangnya karena itu.
Menentukan apa yang akan dicapai lalu menentukan bagaimana caranya.
Technology is awareness “Tengible”
Membuat bisnis adalah Long Live Journey
Mindset incubator accelerator dalam membangun startup dari:
Problem Solution Feed
Product Market Feed
Dan Scaling

Kemudian

Mbak Nita
Founder of KickHunter

Memang benar, jika kita ingin mengeluarkan ide perlu adanya riset. 
Apakah hal ini sudah ada di dunia? Apakah akan bermanfaat kedepannya? 
Sungguh hal ini akan lebih baik kedepannya bagi kita, karena kita sudah melangkah satu langkah didepan.
Alumni Unpad ini juga mengatakan
Ada saran dari Peter Thiel untuk mereka yang ingin berbisnis, yaitu:
Bisakah kita menciptakan sesuatu yang baru?
Is it right time?
Are you starting from small market or nich?
Do you have a good team?
Do you have the way to deliver your product?
Marilah kita berpikir sejenak dan memulai gerakan bisnis ini

Teleconference
Lalu, ada juga hal menarik disini
Dimana adanya Teleconference bersama 

CEO Bukalapak
Achmad Dzaky

Pertumbuhan user internet di Indonesia begitu besar dan bentuk demografi yang berbeda, yaitu kepulauan. 
Ketradisionalan sangat kuat di Indonesia. Banyak rakyat yang terlibat ketimbang korporasi. Maka itu lah yang kita coba lakukan untuk menyeimbangkan masyarakat dengan kebutuhan teknologi.
Waktu diawal bukalapak, fokus masyarakat adalah warnet dan kini trennya berbeda semua memakai hp. 
Dan kini trennya berubah besar. 
Bagaimana kita melihat sesuatu harus berbeda.

Local Wisdom harus menjadi sesuatu yang di craft dan tidak asal copy dari luar. Pendekatan ini merupakan pendekatan tidak sempurna. 
Dengan pendekatan local wisdom ini maka kita hanya akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karena kita tidak berpikir global dan bersikap localize.
Dunia yang saat ini sudah tidak ada bedanya, mau kita bikin di Jakarta, di silicon valley sebanarnya sama saja. 
Tantangan selanjutnya adalah apakah kita bisa membuat sesuatu yang targetnya dunia?
Tidak ada bedanya effort target local dan target dunia. 
Yang beda hanyalah mindsetnya
Dahulu memang seperti itu, semua masih bersifat local. 
Karena e-commerce dikuasai oleh amazon.
Maka apakah bisa suatu saat nanti, kita buat sesuatu yang bertujuan dunia.
Hal itu sungguh interesting, kenapa? 
Karena selama ini Indonesia main diranah itu. Begitu pula bukalapak, tidak istimewa karena hanya bermain pada pasar local bersifat localize.

Konglomerat yang ada sekarang akan habis dalam waktu dekat. Karena kekuatan mereka hanya di modal bukan di ide.
Sungguh luar biasa ilmu yang dibagikan oleh Alumni ITB ini yang masih bisa meluangkan waktunya langsung dari kantornya untuk peserta Bincang Selasar Bandung

Semoga kegiatan seperti ini bisa sustainable dan bermanfaat terus kedepannya. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa