Prophetic Leadership

Menarik melihat sudut pandang ini
Dan benar-benar menjadi role model yang luar biasa untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
Kepemimpinan para nabi
Yang berlandaskan Islam
Agama yang baik

Disini kita melihat korelasi dari kisah Nabi Thalut, Nabi Daud, dan Nabi Sulaiman
Masa ketiga nabi ini merupakan sebuah rangkaian kepemimpinan
Dimana Nabi Thalut merupakan Pemimpin Pembebas
Nabi Daud merupakan Pemimpin Pembangun
Dan Nabi Sulaiman merupakan Pemimpin Pengekspansi. 

Prabu Astabhadrika bersama Direktur Utama Rumah Kepemimpinan
Mengapa Nabi Thalut disebut sebagai Pemimpin Pembebas
Kisah tersebut sangat erat kaitannya dengan sejarah perlawanan Nabi Thalut kepada Jalut (Goliath) Yang dikenal memeliki pasukan yang kuat dan bersenjata lengkap

Kemudan masuk ke masa Nabi Daud
Beliau merupakan Pemimpin Pembangun
Dimasa Nabi Daud lah banyak terjadi perkembangan teknologi sebagai bentuk lanjutan dari masa Nabi Thalut
Contoh dari keberhasilan masa Nabi Daud adalah keberhasilan dalam pengembangan teknologi baju zirah yang lebih mendukung dalam peperangan dibanding teknologi baju besi sebelumnya 

Kesuksesan Nabi Daud dilanjutkan oleh anaknya, yaitu Nabi Sulaiman yang memiliki kemampuan luar biasa karena hasil didikan ayahnya. Kemampuan luar biasa Nabi Sulaiman seperti memiliki tentara dari golongan hewan, golongan jin, dan bahkan menguasai angin menjadikan Nabi Sulaiman sebagai Pemimpin Pengekspansi
Bachtiar Firdaus,

Kemudian disini kita melihat Prophetic leadership Nabi Khidir dan Nabi Musa
Kesuksesan Nabi Musa dalam melawan tirani Firaun tidak terlepas dari kisah bergurunya Nabi Musa kepada Nabi Khidir
Nabi Musa yang dibesarkan di istana Firaun memang memiliki banyak ilmu dari guru-guru yang didatangkan
Namun ilmu tersebut adalah ilmu klasik yang tidak diperoleh secara langsung
Pada awalnya Nabi Musa merasa sombong karena kemampuan yang ia miliki, namun Allah menegurnya dengan ditunjukan untuk belajar dari Nabi Khidir
Nabi Khidir memang tidak termasuk Nabi Ulul Azmi seperti Nabi Musa
Namun dari Nabi Khidir lah, Nabi Musa mendapatkan pengalaman konkrit (Experential Learning) dari Nabi Khidir yang didapat dari hikmah kearifan sumber kehidupan

Poin utama dari kisah Nabi Thalut, Nabi Daud, dan Nabi Sulaiman adalah bahwa diperlukan generasi penerus yang akan melanjutkan kesuksesan generasi sebelumnya
Generasi sebelumnya wajib mendidik generasi setelahnya agar dapat menciptakan kesuksesan kuadrat lebih besar dibanding generasi sebelumnya
Bukan sebagai penghancur kesuksesan perjuangan yang sudah dirintis sebelumnya
Hal ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan individu setiap manusia dengan cara mendidik generasi kedepannya
Dalam hal ini anak dan cucu agar mampu melanjutkan perjuangan yang telah dilakukan oleh ayah-kakeknya
Dalam lingkup organisasi, seorang pemimpin harus mampu menyiapkan pemimpin berikutnya yang lebih hebat dari dirinya, sehingga akan menjadi penerus kesuksesan seperti pada kisah Nabi Thalut, Nabi Daud, dan Nabi Sulaiman.

Kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa pun memiliki banyak hikmah yang perlu diteladani, yaitu adanya kerendahan hati dalam belajar dari siapapun dan dimanapun
Perlu adanya sesosok mentor yang telah memiliki pengalaman yang dapat ditiru kesuksesannya dan dihindari kegagalannya
Belajar dari kearifan seorang mentor yang berbeda generasi dengan kita akan membuat percepatan dalam diri kita sehingga dapat lebih cepat dan lebih luar biasa dalam mencapai kesuksesan

Kita punya 1000 perbedaan, tapi kita hanya butuh satu kesamaan untuk dapat bekerja samaMendapatkan ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang luar biasa 

Dari Direktur Utama Rumah Kepemimpinan
Bang Bachtiar Firdaus
Yang sedang berkunjung ke Cigadung Raya Timur
Basecamp Prabu Astabhadrika




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa