Sebuah Pertemuan karena Allah SWT

Sungguh manusia diciptakan di bumi ini hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Tidak ada lagi aktivitas selain untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah pun tentunya tidak hanya bisa dilakukan sendiri. Namun haruslah bersama-sama yang biasa disebut amal jama'i. Karena sendiri itu bisa dan bersama-sama itu luar biasa. Termasuk dengan karya yang luar biasa saya tulis dua tahun silam bersama 2 perempuan yang luar biasa hadir dalam hidup ini. Sungguh ini menjadi lompatan besar bagi saya sendiri untuk berkembang dan lebih baik lagi kedepannya. Yakni resonansi yang artinya adalah sebuah frekuensi atau getaran pertemuan 3 manusia karena Allah SWT untuk menjadi manusia yang seutuhnya.

Dwi Nurul Hidayah. Inilah perempuan yang sedang dan akan terus belajar. Sekarang beliau sudah berhasil melewati fase pendidikan magisternya. Kenal di awal beliau sedang menjadi mahasiswa baru program magister. Dan sekarang tulisan ini beredar di saat beliau selesai program pendidikannnya. Perempuan yang berasal dari Kota Malang ini sangatlah ibuable dan dewasa banget. Beberapa waktu ke depan akan ada sosok laki-laki yang siap menjadi Imam dari beliau. Entah siapa orangnya. Yang saya yakini, orangnya adalah laki-laki yang sesuai dengan pribadi Ka Dwi dan siap menyongsong masa depan bersama-sama. Beliau juga mempunyai bisnis di bidang fashion dan komunitas yang bergerak di bidang pengembangan diri. Sungguh banyak ilmu, kisah, dan cerita lainnya dari beliau.

Isny Ichlasiyah. Perempuan kedua dalam kisah resonansi ini. Jika Ka Dwi akan siap membangun peradaban bersama keluarga. Tapi Teh Isny baru saja beberapa waktu kemarin menyempurnakan setengah agamanya alias menikah di Kota Bandung. Menjadi momentum pertemuan strategis kita kembali setelah beberapa waktu fokus dengan dunia masing-masing. Beliau juga memiliki bisnis di bidang fashion dan selalu bersama meluangkan waktu dengan Ka Dwi.

Saya selalu canggung jika berada bersama mereka. Karena sangat jauh dari apa yang mereka miliki dan apa yang mereka usahakan.

Kembali kepada pertemuan. Awalnya Ka Dwi dan Teh Isny yang duluan bertemu di sebuah seminar public speaking di Jalan Tubagus Ismail yang juga merupakan lembaga public speaking yang dimiliki oleh teman saya. Mendengar kisah mereka bertemu, saya bertingkah dengan senyum-senyum saja. Dan itu sangat lucu. Momentum menarik yang sangat khas. Ini diceritakan Ka Dwi di saat pertemuan kita bertiga di Masjid Al-Furqon, Masjid Kampus tempat Ka Dwi melaksanakan program magister.

Sedangkan saya bertemu Ka Dwi di saat awal proses pendaftaran salah satu organisasi kepemudaan di ranah nasional di salah satu taman dekat Masjid Salman ITB yakni Taman Ganesha. Semua orang berkenalan dengan aktivitasnya masing-masing. Saya terpikat dengan kenalan beliau yang selalu bergerak di dunia pendidikan dan kemanusiaan. Karena itulah jiwaku banget. Merasa bertemu dengan teman sevisi. Sampai akhirnya buku ini pun terwujud dalam gelombang cinta, impian, dan Tuhannya.

instagram.com/resonansi.id

Buku yang menjadi awal karya saya dan menjadi titik balik dalam kehidupan pemuda yang selalu belajar dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

Inilah pertemuan yang tidak tahu kenapa kita bisa bertemu. Yang pasti inilah rencana Allah yang terbaik. Sungguh di luar akal sehat dari awal kita bertemu hingga detik ini. Itulah iman yang harus kita yakini dari hati yang sangat terdalam.

Maka Nikmat Tuhanmu mana lagi yang engkau dustakan

Semoga sukses selalu dan tetap dalam lindungan-Nya wahai 2 perempuan strategis yang pernah hadir dalam hidup ini. Dan akan selalu serta selamanya hadir terus dalam perubahan hidup ini.

Terima kasih telah memberikan ilmu yang luar biasa serta waktu yang bermanfaat untuk diri ini.

Salam Sukses

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa