Memaknai Hidup

Terlahir sebagai manusia yang bisa melakukan banyak hal baik dimanapun dan kapanpun. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Sudahkah kita bersyukur detik ini? Atas apa yang telah kita dapatkan selama hidup ini? 

Atau kita malah menyia-nyiakan itu semua? Nauzubillah 

Kita beruntung bisa hidup dengan bebas dan merdeka tanpa ada hambatan yang terjadi pada diri kita. Jika adapun, hal itu tidak akan terlalu membebani hidup kita. Kita bisa mengatasi hal tersebut dengan cepat. Tapi tidak dengan sebagian teman-teman kita yang membutuhkan perhatian khusus. Yang lebih sering kita kenal dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). 

Mereka tidak berharap dan tidak menginginkan juga terlahir seperti itu. Orang tua mereka pun juga tidak menginginkan dan berharap seperti itu juga. Inilah takdir yang Allah berikan kepada kita bersama. Semua pasti ada hikmahnya dan inilah yang terbaik untuk kita bersama. Sebagai guru pun kita harus siap dan bersemangat untuk sama-sama belajar. 

Rabu, 16 Oktober 2019, saya berkesempatan untuk belajar bersama orang tua dan guru lainnya di SMP Mutiara Bunda tentang ABK Remaja terutama tentang lifeskill mereka. 

Apa itu life skill?

Yaitu interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang sangat penting dimiliki oleh seseorang agar bisa hidup mandiri (Broling, 1989)

Kenapa Remaja ABK butuh lifeskill?
Setidaknya ada empat hal untuk menjawab pertanyaan tersebut 
1. Agar mandiri sehingga tidak ketergantungan dengan orang dewasa
2. Pemanfaatan waktu luang bagi mereka 
3. Karya yang diciptakan bisa berguna sebagai nilai jual
4. Sebagai kontribusi sosial

Lifeskill sendiri terbagi dalam dua tingkatan yakni:

1. Dasar 
Contohnya: self help, toileting, makan/minum, pakaian, mandi, sikat gigi, dan hal-hal yang berhubungan dengan sehari-hari

2. Lanjutan 
Sebuah program yang miliki nilai guna, kompleks, dan membuat mereka mandiri seperti: handycraft, bermusik, olahraga, sastra, elektro, menjahit, komputer, Fun Science, Tata Boga, Tata Busana, dan hal-hal aplikatif nan praktis yang bisa dilakukan oleh ABK Remaja. Jika itu semua sinkron dengan minat dan bakatnya, ini akan sangat powerful dan luar biasa. 

Sungguh ilmu yang sangat bermanfaat dan mengingatkan kembali kepada diri ini bahwa kita adalah makhluk sosial yang bebas berteman dengan siapapun tanpa membeda-bedakan satu sama lain. Marilah kita tumbuh kembang bersama agar menjadi pribadi yang hebat minimal untuk diri kita sendiri.


Para Pendidik Hebat

Komentar

  1. Terima kasih sdh hadir pada acara kemarin, semoga ilmunya bermanfaat pak dan dapat diaplikasikan di lapangan...terima kasih....

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah, ma kholaqta hadza bathila...
    Terimakasih telah mengingatkan ttg keberadaaan saudara2 kita yg ABK. Kita harus banyak bersyukur serta klo memungkinkan berkontribusi dlm pendidikan inklusi baik formal atau non formal. Selain menjadi ladang pahala, juga bisa memberi solusi bagi para ABK.
    Sebagai pembelajar setia semoga Ka Arai tidak bosan berbagi tulisan yg menginspirasi.
    (umbara, guru les)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insyaallah Bu semoga istiqamah dan mohon bimbingannya bu

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa