Keutamaan Zakat: Memudahkan, Dimudahkan

Inisiatif Zakat Indonesia atau yang biasa disingkat IZI. Dimulai dari pembuatan logo yang kemudian barulah dimulai pembuatan nama. Terinspirasi dari kata “easy” yang artinya mudah, lalu dibahasakan menjadi IZI, Inisiatif bermakna menjadi yang terdepan dan sebagai inisiator zakat di Indonesia. Logonya pun terinspirasi dari kecanggihan teknologi yang biasa digunakan orang-orang yakni “Whatsapp”. Begitulah cerita singkat dari Direktur Pendayagunaan IZI, Bapak Nana Sudiana pada Dialog Tokoh Rumah Kepemimpinan Edisi Ramadhan, Kamis, 1 Juni 2017 sore hari tadi.

Jika kita telusuri kebelakang, orang sukses selalu menghadapi dua hal yaitu mimpi dan masalah. Ketika seseorang berhadapan dengan masalah akan berdampak pada peningkatan daya dorong untuk melakukan perubahan besar. Sebagai contoh cerita Thomas Alfa Edison, hidupnya terbilang susah. Diawal sekolah dianggap sebagai orang yang gagal dalam menghadapi sekolah normal. Lalu guru Edison memanggil orang tuanya dan memberitahu bawa Edison tidak bisa belajar dan tidak bisa berkembang disekolah. “Anak ini bodoh.” Lalu ibunya berkata, “ini anak saya, tidak ada yang bisa mengatakan bahwa dirinya bodoh.” Ayah memberikan rasa tegas, pengalaman hidup dan daya juang. Ibu memberikan rasa kasih sayang. Sampai akhinrya Edison menjadi orang yang diakui di dunia.

Jadi didapati bahwa, keberhasilan dan kesuksesan ada dua hal yakini pertama menghadapi masalah dan mencari solusi lalu bermimpi untuk mencapai sesuatu. Harus memiliki dua hal ini. Istilahnya kolaborasi antar masalah dan mimpi membuat seseorang menuju kesuksesan.

Jangan sampai masalah menggoncahkan idealisme kita. Diibaratkan kurva, mimpi memiliki kurva keatas, sedangkan masalah memiliki kurva kebawah. Jangan sampai kita terjebak didalam masalah. Masalah selalu menarik kita ke bawah dan tak ada ujungnya. Dan keinginan kita atau mimpi kita selalu membawa kita ke atas. Keinginan memiliki keluarga, pekerjaan yang keren. Mimpi akan selalu membawa kita ke atas.

Dari hal itu, kita harus mengambil kurva tengah. Apa itu? Kita harus reallistis. Di satu sisi kita jangan tenggelam dalam masalah dan jangan muluk muluk dengan mimpi. Mimpi itu ibarat tangga, ibarat IPK 4.0 harus diperoleh dengan step-step yang pas.

Kemampuan seseorang menyerap kuliah hanya sekitar 70%. Semakin banyak yang kita lihat dan terima semakin sedikit yang kita ingat. Kemampuan daya serap seseorang sangat sedikit. Kecuali beberapa orang. Tetapi jarang orang seperti itu. Kadang-kadang ada masa, dimana kita harus mengakui keterbatasan yang ada diri kita.

Kurva tengah menggambarkan konstrain-konstrain yang kita miliki.
Mimpi yang berhasil adalah mimpi yang kita ketahui kapan kita bermimpi dan kapan kita bangun


Yang terbaik dapat kita kerjakan adalah sesuatu yang dapat kita selesaikan.

Ihsanul amal ada Ikhlasun Niyat (Niat yang Ikhlas), Itqonul ‘Amal (Amal yang rapi), Jaudatul Adaa’ (Penyelesalan yang baik).
Ketika mimpi kita terlalu tinggi lalu kita jatuh, maka kita akan menjadi orang gila.

Di Jepang itu dalam sehari ada sekitar 1-2 orang yang bunuh diri. Sampai ada mekanisme sendiri dari pemerintah untuk mengurangi angka bunuh diri. Tidak menjangkit orang dewasa saja tetapi anak kecil sudah mulai bunuh diri.

Kalau kita punya mimpi, kita harus ada jalan tengahnya. Hal ini bukan berarti kita membatasi mimpi.

Banyak orang yang belum sukses tergoda diawalnya. Dan banyak pula orang sukses yang dapat tergoda.

Banyak orang baik yang sering mendapatkan godaan dan cobaan. Bahkan sekaliber Rasulullah SAW. Cerita ketika beliau masuk ke dalam lubang dan dilempari oleh kotoran unta. Sampai anaknya, Fatimah, menangis, “Mengapa orang sebaik engkau masih ada yang memperlakukan buruk.”

Di Indonesia ada tiga sektor, yaitu sektor public, sektor private dan sektor ketiga. Zakat dikategorikan sebagai sektor ketiga.

Cari tentang ekonomi hitam sebuah dunia yang tidak dapat dipegang oleh orang awam. Dapat dilihat dari kinerja kepolisian, media-media saat ini dan lain sebagainya.

Sektor ketiga isinya banyak, mulai dari NGO muslim sampai NGO non muslim.

Memahami dunia perzakatan Indonesia. Model pengelolalan zakat ada dua yaitu sistem zakat wajib (obligatory basis) dan atas dasar kesukarelaan serta kesadaran masyarakat (voluntary basis). Indonesia masih berbasis pada voluntary basis.

Zakat baru mendapatkan perhatian dari pemerintahan setelah reformasi yaitu pada UU no 38 tahun 1999. Setelah munculnya UU ini bermunculan berbagai Badan Amil Zakat mulai dari Nasional sampai Kabupaten/Kota. Diawalnya ada 18 Baznas.

Potensi Zakat Infaq Sedekah di Indonesia ada sekitar 217 Triliun (10 persen APBN), tetapi realisasinya hanya 3 triliun (1,2 persen potensi).

Marketing is like blood for business....
No Marketing = No Money = No Business = No You “

Kunci utamanya ada di fundraising. Lembaga-lembaga third sector utamanya ada di pengelolaan dana-dana sosial. Pertanyaannya, apakah ini akan mengganggu idealisme mereka?

Kemampuan marketing berada di Internal dan Eksternal. Internal berkata terkait Who Am I, Team Corporate and Product. Eksternal berbicara terkait Customer, Market, Competitor and Public.y

Yang dikejar dari lembaga amal zakat adalah Muzaki. Muzaki yaitu:
1.       Usia antar 25-60 tahun
2.       Memiliki komitmen islam yang baik
3.       Berpenghasilan menegah ke atas
4.       Tidak terikat oleh organisasi islam tertentu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa