Jadikanlah sebagai Pembelajaran

Jadikanlah sebagai pembelajaran

QS. Al-Hujurat ayat 12
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Marilah kita klarifikasi, verifikasi, dan konfirmasi dengan apa yang terjadi di sekliling kita saat ini. Galilah dengan lebih jauh terlebih dahulu. Jangan ada prasangka yang mendalam terlebih prasangka buruk terhadap sesuatu baik manusia, persitiwa, ataupun hal lainnya. Tabayyun jika bahasa yang ada pada saat ini. Inilah kasus "hoax" yang terjadi pada lingkungan sekitar saat ini.

Tanya langsung kepada orang tersebut tentang apa yang sedang terjadi. Gunakanlah prilaku yang baik dan tuturan kata yang baik pula. Jangan sampai ada yang tersakiti sehingga keadaan menjadi buruk. Inilah proses pembelajaran bersama demi Indonesia yang lebih baik dan bermaratabat. Jangan ada rasa kecil hati terhadap apapun yang terjadi.

Ikhitarlah dengan niat yang lurus. "Mastatha'tum", sampai akhir hayat walaupun keadaannya kelak seperti apapun. Teknik komunikasi dan saling mengerti juga harus diterapkan dengan baik. Bagaimana bertoleransi terhadap apa yang terjadi. Selesaikan dengan baik-baik terutama tatap muka, hal ini akan selesai dengan secara jelas. Lebih lanjut harus dalam keadaan tenang dan kepala dingin pada kedua belah pihak. Otak harus dalam keadaan jernih dan fokus terhadap hal ini.

Jangan ada rasa iri hati dan dengki dalam diri. Lagi-lagi luruskan niat dan berpikir positif terhadap segala permasalahan. Inilah jalan hidup. Dan ini juga terjadi karena kejadian yang terjadi sebelumnya. Maka fokuslah ke solusi. Karena disini berbicara sebagai orang, sebagai pemuda, bahkan jati diri mahasiswa yang berbicara kepada solusi. Bukan hanya sekadar tuntutan dan tuntutan yang diinginkan dan dibahas untuk kepeneitngan pribadi. Harus ada rasa timbal balik dalam diri. Boleh menuntut, tapi juga harus ada yang diberi untuk segala persoalan. Jangan hanya enak dengan diri sendiri. Rasa egois itu harus mulaidihilangkan karena disini hidup bersama. Diciptakan sebagai makhluk sosial. Harus bergerak bersama dalam kebaikan. Sedikit kondisi dan situasi:"Ada yang berkelompok dimana hadir bersama-sama untuk memeriahkan suatu keadaan dan tidak hadir sehingga suatu keadaan jadi sangat sepi" serta "Ada yang sendiri ketika hadir dan tidak hadir tidak akan dampak yang berarti bagi suatu keadaan". Kemudian dimanakah posisi yang diingikan?

Disini berbicara tentang pengaruh. Pengaruhilah orang-orang dalam hal kebaikan secara berbondong-bondong. jangan dibawa juga orang-orang yang banyak dalam hal yang kurang baik sehingga menyakiti yang lain dan menjadit terganggu suatu keadaan. Maka llihatlah secara luas dan gamblang bagaimana kondisi dan situasi. Balaslah setiap sesuatu dengan kebaikan walaupun yang datang tersebut sekalipun buruk. Dan harus ada yang mengalah untuk kebaikan bersama. Jangan merasa saling kuat satu sama lain. Haruslah saling kembang kepis dimana terdapat dua balon.

Semoga kedepan menjadi lebih baik lagi dan kita gerak bersama dalam kebaikan.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa