Inilah Jalan Hidupku #3

Kontributif. Inilah karakter yang melekat pada manusia yang memiliki tubuh mungil ini. Lincah kesana kemari untuk berkeliling melihat dunia yang begitu indah ini. Selalu melihat keindahan alam sekitar dan bertemu banyak orang. Sekadar hanya berkenalan hingga membahas hal-hal baru dan lainnya. Merasakan bagaimana menjadi masyarakat dan memasyarakati masyarakat. Itulah aku

Merasakan pengalaman menarik yang luar biasa di bulan penuh berkah. Menikmati buka dan sahur serta tarawih bersama masyarakat. Sepuluh kilometer dari kediaman kami. Kita tempuh dengan rasa sukacita dan bahagia sambil pemandangan indah dari kota ini. Begitulah kehidupan yang saya lewati semalam hingga pagi tadi.

Sore hari kami datang kesana, melihat anak-anak yang bersiap untuk pulang abis mengaji bersama salah satu ibu guru. Dimana setiap hari ahad, kamilah guru-guru mereka,m, tetapi pada kesempatan ini, kami menyambangi desa tersebut di sabtu sore untuk berniat bermalam di desa tersebut. Perasaan anak-anak sangat senang bisa belajar bersama dan ngaji bersama teman-teman dan gurunya. Namun, itulah yang disayangkan, kondisi guru yang masih sedikit dan jarang disana. Jadinya, anak-anak hanya bisa bergantung kepada ibu guru tersebut. Dan kami mulai masuk dan berperan disini walaupun hanya satu kali seminggu yang baru bisa kami agendakan di setiap ahad sore. Semoga ramadhan ini menjadi ajang meomentum bagi kita bersama dan memulai peradaban tersebut setelah hari nan fitri kami balik dari kampung halaman bersama keluarga kami.

Tak terasa, waktu buka pun datang. "Asal ada yang masuk aja, kami udah bersyukut". Inilah idealisme kami, tidak berharap apapun, karena kami juga manusia terutama mahasiswa yang bisa makan apapun. Kami pun menyantap makanan murah meriah yakni mie instan. Yang dengan ikhlas dimasakin oleh ibu penjaga warung yang sudah menganggap kami sebagai anaknya. Kami berlima pun dengan bahagianya menyantap hidangan tersebut dengan tambahan nasi dari ibu dan gorengan alias bakwan khas ibu yang sangat lezat sering kami bawa pulang ke kediaman kami. Inilah kebahagiaan sederhana yang kami rasakan dalam keindahan ramadhan ini.

Tak lama kemudian, kami pun melaksanakan ibadah spesail di bulan ramadhan ini, yakni ibadah tarawih bersama masyarakat sekitar. Keramaian dan antusias warga sangat luar biasa. Masjid pun menjadi penuh dan semangat yang tinggi dalam bulan yang penuh berkah ini. Dan disayangkan kembali, sehabis shalat isya kami langsung mengikuti shalat tarawih tanpa ada siraman rohani terlebih dahulu yakni ceramah yang biasa kita dengarkan dan amati jika kita tarawih baik di kampung halaman maupun di sekitar kampus kita.

Tarwih pun selesai, kami memulai membuka forum kecil-kecilan dimanja kita berkenalan dengan warga sekitar. Dimana hampir satu bulan kita beraktivitas disini, kita hampir rutin mengajar anak-anak, tetapi warga sekitar belum tahu secara rinci siapa kita. Karena kita adalah mahasiswa Unpad dan ITB yang sukarelawan dan mencari kebahagiaan di alam yang penuh indah inituk bisa membersamai dengan masyarakat sekitar. Semoga kita bisa istiqamah dan melakukan hal kecil yang akan berdampak besar nantinya untuk desa ini dan warga sekitar.

Kemudian kami mulai menginternalisasi dengan masyarakat secara sati persatu mulai dari berkunjung ke rumah warga maupun membuka obrolan penuh canda tawa di warung sambil menyantap makanan ringan yang ada yang sudah lama tidak kami cicipi di waktu kecil kala. Senang rasanya hingga tengah malam;pun datang untuk mengajak kita beristirahat bersiap untuk melakukan sahur pada dini harinya.

Sahur yang penuh berkah, makan bersama dengan santapan sambel yang begitu menggoda yang membuat kami betah disana. Tak bisa kami temui disini, tempat kami berkehidupan sebagai mahasiswa dan jadi ingat kampung halaman bagaimana orang tua memasak makanan utnuk anak-anaknya. Seperti itulah yang kami rasakan dalam sahur dini hari tadi.

Dan pagi pun menjelang, kami beristirahat sejenak setelah shalat shubuh dengan tilawah panjang hingga syuruq menjelang dan persiapan balik ke kediaman. Mempersiapkan tenaga untuk kembali kesana dalam agenda ramadhan bersama anak-anak sebelum kami balik ke kampung halaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Korupsi? Kita lawan dengan Pendidikan Antikorupsi

Discuss with CEO on top

Pergi ke Desa